“ Terimakasih Nak, udah inget sama Nenek. Ya Allah, alhamdulilah semoga panjang umur, sehat selalu Nak. Nenek dikasih ini seneng banget. Seneng ada yang peduli sama Nenek. Nenek tinggal sendiri. Memang belum makan, makasih ya nak yah”
“Kalau makan kadang dianterin tetangga lingkungan kontrakan. Alhamdulilah mereka baik semua sama Nenek. Kadang dianter juga sama anak Nenek, tapi ya jarang. Kalau enggak ada yang ngasih Nenek, ya puasa.”
Nenek Asmaria, 80 th
Nenek Asmaria, berumur 80 tahun, tinggal sendiri disebuah bedeng kontrakan Jl. Basuki Rahmat, Bandar Lampung. Nenek Asmaria tidak memiliki pekerjaan. Sehari-hari membantu membersihkan lingkungan kontrakan dengan bayaran tinggal gratis disalah satu bedeng kontrakan tersebut. Nenek Asmaria memiliki 2 orang anak dan keduanya sudah berkeluarga.
Ibu Diana, suaminya sebagai tulang punggung keluarga mengalami sakit kulit yang cukup parah. Sudah beberapa bulan tidak lagi dapat bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebaliknya, membutuhkan tambahan biaya untuk berobat ke Klinik dan Rumah Sakit. Ibu Diana hanya ibu rumah tangga biasa. Dia juga harus mengurus suaminya, sehingga tidak bisa menggantikan suaminya untuk menjadi tulang punggung keluarga. Kebutuhan hidupnya ditopang oleh anaknya yang sudah berkeluarga.
Sahabat LAZISMU, cerita tentang Nenek Asmaria dan Ibu Diana hanya contoh betapa banyak sekali orang-orang dilingkungan kita yang kekurangan. Mereka sering kesulitan sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan. Ketika sebagian kita berpikir “makan apa ya enaknya?”, mereka masih berkutat dengan pikiran “bagaimana caranya esok hari bisa makan?”. Demi keluarga, mereka terus berusaha dan bekerja. Mereka tidak mengemis. Mereka tidak meminta-minta. Mereka, bekerja hari ini untuk bertahan hidup esok hari. Ada yang menjadi pemulung, tukang urut, pedagang keliling, buruh, pekerja serabutan, dll. Namun, seringkali sudah berusaha dan bekerja tanpa kenal lelah, tetapi penghasilan yang didapatkan tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Sahabat LAZISMU, tentu bantuan paket makanan yang kami berikan tidak sepadan dengan beban hidup yang mereka panggul. Sungguh tidak sepadan. Tetapi, setidaknya dapat memberikan sedikit kebahagiaan bagi penerimanya. Ya, Zakat dan Infaq kita, seberapapun jumlahnya, akan memberikan kebahagiaan bagi mereka.
Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW, beliau bersabda: “Sebaik-baik hari yang matahari terbit padanya (hari cerah) adalah hari Jum’at, (karena) pada hari ini Adam diciptakan. Hari ini pula Adam dimasukkan kedalam surga dan dikeluarkan darinya, dan tidaklah akan datang hari kiamat kecuali pada hari Jum’at”. (HR. Muslim)
Semua hari adalah hari baik. Akan tetapi, hari Jum’at adalah penghulu bagi semua hari (Sayyidul Ayyam). Hari Jum’at memiliki keutamaan dan keberkahan, serta memiliki kemuliaan dan keistimewaan dibanding hari-hari lainnya. Hari Jum’at adalah hari dikabulkannya doa-doa, hari diampuninya dosa-dosa, hari berlimpahnya pahala. Dihari ini, umat Muslim dianjurkan memperbanyak berbagai amalan.
“Dan sedekah pada hari itu (Jum’at) lebih mulia dibanding hari-hari selainnya”. (HR. Ibnu Khuzaimah)
“Sedekah dihari Jum’at dibanding sedekah dihari lain adalah seperti sedekah dibulan Ramadhan dibandingkan sedekah dibulan-bulan selainnya”.
Program ini memberikan kemudahan bagi anda yang ingin menyalurkan Zakat dan Infaq pada hari Jum’at. Hari yang penuh dengan kemuliaan dan keberkahan. Zakat dan Infaq anda, akan dikelola dan disalurkan oleh LAZISMU sesuai Asnaf dan tepat sasaran.
Tidak hanya berdonasi, anda juga bisa membantu dengan cara menyebarkan halaman galang dana ini kepada orang-orang terdekat agar semakin banyak orang yang ikut membantu. Terimaksih atas doa, dukungan dan bantuannya.