Bandarlampung – LAZISMU Lampung mendukung kegiatan Kick Off Aksi Pelajar Untuk Iklim 2024 oleh IPM Lampung dengan tema Semangat Pemuda Membangun Generasi Hijau dalam Aksi Pelajar Untuk Iklim. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai Rentorasi Mangrove sebagai ekosistem penting yang berfungsi sebagai penyerap karbon alami, pelindung garis pantai dari abrasi, serta habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari sabtu, 26 Oktober 2024 di Pulau Pasaran, Kelurahan Kota Karang, Kec. Teluk Betung Timur.
Kegiatan tersebut dihadiri Djihadul Mubarok, S.E., M.H. MLH PP Muhammadiyah, Drs. Ma’ruf Abidin, M.Si. Sekretaris Umum PW Muhammadiyah Lampung, Endang Susilowati, A.Md. PW Aisyiyah Lampung, Riandy Prawita Ketua PP IPM, Ir. H. Mursidin Hafdzon Fattah Wakil Ketua I LAZISMU Lampung, dan turut mengundang juga Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Lampung, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Lampung, Direktur Radisson Lampung, PT Jasa Raharja, Ortom Tingkat Wilayah Provinsi Lampung, Instansi dan NGO Radisson, Mangrove.In, EcoDefender, EcoNusa, dan media and Community Partner IloveLampung, RRI, LampungGeh, TVRI, dll.
Adapun beberapa narasumber inspiratif turut mengisi pada kegiatan tersebut, diantaranya Rama Adi Satria Duta GenRe Provinsi Lampung, Putri Jennie H People and Culture Manager Radisson Lampung, Anggiat Sulaiman Bidang Lingkungan Hidup PP IPM, Rofiqul Anam Public & Government Relation Mangrove.in, Rasyiq Zahi Nugraha Indonesian Delegate for ASEAN Sustainability Forum.
Pada puncak acara dilakukan pembacaan Sumpah Pelajar untuk Iklim dan Lingkungan yang langsung di Pandu oleh Riandy Prawita ketua umum PP IPM, kemudian di akhiri dengan penanaman 1000 pohon mangrove yang mana merupakan aksi serentak 150 Titik dan 4000 peserta se-indonesia.
Kegiatan ini memiliki keselarasan dengan pilar lingkungan LAZISMU sebagai lembaga yang berkomitmen dalam peningkatan kualitas lingkungan yang bertujuan untuk kehidupan masyarakat dan ekosistem yang lebih baik dalam menjaga keseimbangan alam. Dengan menanam 1000 pohon mangrove, kegiatan ini membantu memulihkan ekosistem yang rusak dan mengurangi dampak perubahan iklim secara langsung, kemudian mendorong kesadaran lingkungan dikalangan dan aksi nyata seperti ini mengajarkan generasi muda untuk tidak hanya berbicara soal perubahan iklim tetapi juga melakukan tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.